Sasana Digital Lab Logo JPG
Blog ›

8 Tugas Marketing ini Sering Dianggap Mudah, Ternyata Susah!

I

Jangan dipikir pekerjaan tim pemasar itu mudah. Ada banyak tugas marketing yang menuntut skill tertentu seperti adaptasi cepat, daya tangkap yang baik dan kemampuan berkomunikasi yang mumpuni. 

Dalam menjalankan tugas marketing, seorang marketer juga harus konsisten dan memiliki sikap pantang menyerah pada level maksimum. 

Itu saja? Nggak dong, marketer juga harus pandai menyusun strategi agar kegiatan promosi berjalan efektif, menghasilkan banyak konversi (penjualan) dan tidak memakan banyak biaya.

Nah, kali ini Sasana Digital ingin menjelaskan 8 tugas marketing yang sering dianggap ‘enteng’ namun sebenarnya sulit. Penasaran? Baca artikel ini sampai tuntas!

peran marketing dalam proses berjalannya bisnis

1. Terkadang Berperan sebagai Sales

Menjaga hubungan baik dengan calon klien atau konsumen termasuk salah satu tugas marketing yang sering dianggap mudah. 

Padahal, tugas ini bisa jadi berat kalau marketer tidak memiliki keterampilan komunikasi yang baik. Jangan salah, disini marketer tidak hanya ‘ngajak ngobrol’, tapi juga merawat komunikasi yang sudah terjalin, baik di dunia nyata maupun maya. . 

Bagi kamu yang tertarik menjadi marketer, mengasah kemampuan komunikasi merupakan langkah persiapan yang tak boleh diabaikan. 

Tipsnya, samakan frekuensi dengan konsumen agar ‘nyambung’ saat mengobrol. Gunakan pendekatan dan gaya bahasa yang sesuai. Bila bertemu langsung (tatap muka), atur bahasa tubuh agar memberi kesan friendly (ramah).

Bila konsumen produk kamu kebanyakan adalah ibu-ibu, hindari menggunakan kalimat yang terlalu formal atau kaku. Kamu bisa memilih kata-kata yang mudah dimengerti dan populer di kalangan ibu-ibu.

2. Menanggapi Keluhan Konsumen

Tugas marketing yang sering dianggap remeh berikutnya adalah melakukan follow up. Seringkali orang menganggap hal ini bisa dilakukan dengan mudah. Padahal diperlukan strategi khusus untuk bisa menguasainya.

Ingin minta feedback? Jangan bertanya secara gamblang, kamu bisa minta konsumen untuk menceritakan pengalaman mereka selama menggunakan produk. Cara ini jauh lebih human-friendly dan dapat diterima oleh konsumen.

Dalam berkomunikasi, seorang marketer juga sebaiknya menyadari bahwa peran mereka adalah sebagai citra perusahaan. 

Bila mereka menampilkan kesan kurang baik maka hal ini dapat menular kepada perusahaan. Perusahaan pun bisa dinilai buruk karena sikap marketer yang kurang baik terhadap konsumen.

Berikan respon untuk setiap komentar konsumen di media sosial. Jangan diabaikan apalagi menonaktifkan kolom komentar. Ini juga berlaku bagi pesan private atau DM.

Bila mereka menyampaikan keluhan seputar produk, sebaiknya kamu mendengarkan. Tidak menyela apalagi bersikap defensif. 

Beri mereka kesempatan untuk menyampaikan keluhan atau penilaian yang jujur terhadap produk yang kamu pasarkan. 

Informasi yang kamu peroleh nantinya bisa diteruskan ke perusahaan guna membantu perusahaan dalam pengembangan produk dan layanan. 

Nah, ternyata meminta feedback dan menanggapi keluhan konsumen termasuk tugas marketing yang membutuhkan skill khusus kan?

3. Melakukan Kegiatan Promosi yang Terencana & Terukur

Bila ditilik dari maknanya, marketing adalah pemasaran atau proses mengenalkan produk dan layanan kepada masyarakat. 

Karena itulah, marketing tak bisa dilepaskan dari kegiatan promosi. Bahkan, salah satu tugas marketing yang utama adalah mempromosikan atau mengkampanyekan produk, layanan dan bisnis. 

Makanya seorang marketer harus mampu melakukan promosi dengan baik. Marketer juga harus dapat menyusun strategi secara efektif agar promosi yang dijalankan tidak memakan banyak biaya. 

Bukan hanya produk lama saja yang dipasarkan, namun juga produk kualitas terbaru. Ada beragam cara untuk mewujudkannya, mulai dari melakukan pemasaran langsung, pemasaran gerilya, pemasaran digital hingga sponsorship.

Baca Juga: Apa sih Tugas Utama Seorang Digital Marketer? Yuk, Bahas!

4. Memanfaatkan Teknologi untuk Mendukung Pemasaran

“Cuma posting foto produk mah gampang, cuma kirim email mah cincai…”

Kerapkali orang menganggap bahwa penerapan teknologi di bidang marketing adalah sesuatu yang mudah. Padahal ini adalah tugas marketing yang cukup berat. 

Tak jarang, staf marketing perlu mengikuti kursus atau training lebih dulu untuk bisa mahir menggunakan tools pemasaran tertentu.

Tak perlu heran, seorang tenaga pemasar memang dituntut untuk dapat beradaptasi dengan cepat, termasuk dengan perkembangan teknologi. Jadi, perusahaan siap mendanai kursus yang ditempuh oleh marketer.

Bagi kamu yang tertarik menjadi marketer handal, ada sedikit tips yang bisa Sasana Digital bagikan. Segera pelajari dan gunakan tools pemasaran terbaru atau terapkan digital marketing.

Kamu bisa mulai dari yang mudah dulu seperti menggunakan aplikasi Trello untuk mengelola kegiatan promosi atau menggunakan website untuk mempublikasikan konten promosi. 

Kemudian, kamu bisa beranjak ke penggunaan tools analitik seperti Google Analytic. Tools ini dapat digunakan untuk menganalisis statistik konten website. 

Ada juga sederet tools lain yang bisa kamu pelajari secara perlahan, diantaranya Mailchimp, Marketo, HubSpot, ActiveCampaign, Act-On, Ontraport, dan lain sebagainya. 

Bila kamu tertarik menjadi tenaga pemasar, segera biasakan diri menggunakan tools tersebut.

Tugas marketing juga termasuk memahami dan menggunakan product management software (bila diperlukan).

Product management software adalah perangkat lunak yang memungkinkan kamu untuk mengumpulkan, menyimpan, menganalisis dan mendistribusikan semua konten produk di berbagai kanal digital secara real time. Contohnya Productboard. 

Gimana, siap mempelajarinya?

5. Memaksimalkan Penjualan dan Menangani Transaksi

Tugas marketing yang dianggap mudah lainnya adalah mengoptimalkan penjualan dan menangani transaksi. Coba kita cek, apa benar tugas ini mudah?

Penjualan merupakan pamungkas kegiatan pemasaran. Ini berarti seorang marketer harus dapat menghasilkan penjualan (kalau bisa sebanyak-banyaknya) agar kinerjanya diakui perusahaan. 

Hal ini tentu tidak mudah, tahu sendiri kan bahwa untuk mendapatkan pembeli tidaklah gampang. Terkadang harus melalui proses panjang dan beragam pendekatan marketing. 

Begitupula, menangani transaksi juga tidak mudah, dimulai dari mengadakan kontrak dengan konsumen potensial sampai menyediakan fasilitas pembayaran. Tugas marketing yang satu ini kelihatannya mudah, tapi sebetulnya tidak juga. 

Agar tidak ada masalah pada proses transaksi maka marketer mesti menyediakan alur yang jelas dan sistem pembayaran yang aman. Kamu siap memangku tanggungjawab ini?

Baca Juga: 7 Contoh Content Marketing yang Digunakan Brand Besar

6. Melakukan Riset Tren Pasar

Tugas marketing yang sering dianggap remeh selanjutnya adalah melakukan riset pasar.

Hal ini dilakukan marketer untuk mengetahui tekanan yang ada di pasar, kebutuhan pasar, hingga menyusun strategi marketing yang tepat. Tanpa melalui riset pasar, distribusi dan kampanye produk akan berjalan sulit.

Selain itu, marketer perlu melakukan competitor analysis untuk mengetahui posisi perusahaan di pasar serta membantu perusahaan membandingkan kekurangan dan kelebihannya diantara para kompetitor lain.

Marketer juga bertugas mengumpulkan informasi seputar pengalaman user/konsumen, kelebihan dan kekurangan produk hingga hambatan apa saja yang terdapat pada proses distribusi produk.

Kemudian, hasil temuannya tersebut diteruskan ke perusahaan guna digunakan untuk memaksimalkan pengembangan produk sekaligus memperbaiki kekurangan yang ada.

Nah, tugas marketing tidak mudah kan?

7. Berperan sebagai Public Relations

Tugas marketing yang sering dianggap mudah berikutnya adalah menjaga komunikasi yang baik dengan lingkungan sekitar. 

Hal ini sebetulnya tidak gampang, karena marketer setengahnya turut berperan sebagai PR (public relations), yakni bertugas membangun hubungan baik antara perusahaan dengan lingkungan sekitar. 

Untuk dapat menjalankan tugas ini, marketer harus memiliki keterampilan komunikasi yang baik. Harapannya, hal ini bisa memberi dampak positif bagi kerjasama yang terjalin antara perusahaan dan pihak sekitar.

8. Memeriksa Data dan Laporan yang Berkenaan dengan Pre-order

Tugas marketing yang selanjutnya adalah memeriksa data dan laporan pre-order. Dalam hal ini seorang marketer bertanggungjawab mengecek apakah data pre-order (PO) penerimaan barang sudah sesuai dengan kontrak penjualan atau belum. 

Ini merupakan tugas marketing yang sulit karena marketer harus teliti dan cekatan. Meleset sedikit, alur penjualan bisa kacau.

Dalam tugasnya ini, marketer juga perlu berkoordinasi dengan bagian produksi serta pengiriman untuk mengupayakan jumlah produk (hasil produksi) yang diterima oleh konsumen sesuai dengan PO. 

Itu koordinasi dengan tim internal, adapun dengan konsumen, marketer bertanggungjawab untuk menjelaskan informasi mengenai alur pemesanan sesuai prosedur standar perusahaan.

Baca Juga: 5+ Manfaat Ikut Pelatihan Bisnis UMKM, Sayang Dilewatkan!

Penutup

Nah, tugas marketing dalam bisnis tidak mudah, bukan? Ya begitulah kenyatannya karena tim marketing ibarat ujung tombaknya sebuah bisnis.

Apabila kegiatan marketing dapat dijalankan dengan baik dan beriringan dengan kegiatan lain seperti manajemen dan operasional, tentu tidak diragukan lagi bisnis tersebut dapat tumbuh dengan begitu pesat.

Nah, bagi kamu yang masih bingung bagaimana caranya memahami konsep dasar digital marketing secara menyeluruh, kursus online ini adalah solusi yang tepat buat kamu!

Kursus online ini akan membahas hal-hal fundamental yang wajib diketahui, hingga strategi awal untuk segera mulai menyusun strategi digital marketing. Yuk, lihat kursusnya di sini!

Bagikan Artikel Ini

Rekomendasi Kursus Jualan Online

  • Daftar

atau Daftar menggunakan

Kehilangan password? Silakan masukkan Username atau alamat email Anda. Anda akan menerima Link/Tautan untuk membuat kata sandi baru melalui email.