Bagi pebisnis, riset kompetitor adalah hal yang tidak boleh lepas dalam menjalankan strategi pemasaran. Mengapa begitu? Sebab, persaingan adalah suatu hal yang lumrah dan tidak terelakkan dalam dunia bisnis.
Menganalisis kompetitor sangat penting agar kamu bisa lebih unggul ketimbang para pesaing bisnis kamu.
Lalu, apa yang terjadi jika tidak melakukan analisis kompetitor? Tentunya bisnis kamu akan kalah dan tenggelam di tengah persaingan bisnis. Kemungkinan terburuknya adalah bisnis kamu bisa-bisa gulung tikar.
Maka dari itu, memahami dasar analis kompetitor serta cara melakukannya sangatlah penting bagi bisnis.
Jadi, apa itu riset kompetitor?
Riset Kompetitor adalah?
Berdasarkan Buffer, riset kompetitor adalah proses analisis perusahaan, produk, hingga strategi pemasaran kompetitor atau pesaing bisnis kamu.
Ada beberapa hal penting yang perlu kamu perhatikan ketika ingin melakukan analisis kompetitor. Hal-hal tersebut di antaranya yaitu:
- Pilih kompetitor yang tepat untuk kamu analisis/riset.
- Cari tahu aspek mana yang layak kamu analisis dari kompetitor.
- Mengetahui di mana kamu akan mencari data-datanya.
- Pahami bagaimana kamu akan menggunakan hasil analisis untuk meningkatkan bisnis kamu.
Baca Juga: 3 Contoh Analisis Kompetitor yang Pebisnis Wajib Tahu
Manfaat Riset Kompetitor
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, riset kompetitor bisa membuat kamu lebih unggul dibandingkan pesaing lain. Lalu, dalam hal apa bisnis kamu bisa lebih unggul?
Menurut HubSpot, setidaknya dengan melakukan analisis pesaing, kamu bisa mendapatkan berbagai keuntungan seperti:
- Membantu dalam mengidentifikasi proposisi nilai unik produk atau jasa kamu. Kemudian, mengenali apa yang membuat produk atau jasa kamu berbeda dari produk pesaing.
- Memungkinkan identifikasi yang baik terhadap apa yang kompetitor kamu lakukan. Informasi ini sangat penting agar produk dan kampanye pemasaran kamu bisa mengungguli standar industri.
- Memberi tahu di mana kelemahan kompetitor kamu. Sehingga, nantinya akan membantu kamu dalam mengidentifikasi peluang pasar, juga menguji strategi pemasaran baru dan unik yang belum kompetitor kamu lakukan.
- Mempelajari kebutuhan customer lewat ulasan pelanggan terhadap apa unsur yang hilang dari produk pesaing, lalu mempertimbangkannya terhadap produk kamu. Dengan begitu, kamu bisa menambahkan fitur yang sebenarnya pelanggan butuhkan ke dalam produk kamu sendiri.
- Memberi kamu tolak ukur yang dapat kamu gunakan untuk mengukur pertumbuhan bisnis kamu.
Cara Melakukan Riset Kompetitor
Lalu, bagaimana tata cara melakukan riset kompetitor yang tepat?
Mengutip Semrush, ada empat tahap yang perlu kamu lakukan dalam melakukan analisis kompetitor. Empat tahap tersebut antara lain:
- Buat daftar pesaing.
- Buat profil pesaing.
- Identifikasi produk pesaing, penetapan harga, penempatan, dan strategi promosinya.
- Tentukan praktik terbaik dan buat rencana.
1. Buat Daftar Kompetitor
Langkah pertama dalam melakukan riset kompetitor adalah membuat daftar semua kompetitor pasar bisnis kamu.
Rincian daftar tersebut akan memberi tahu kamu dengan siapa kamu kemungkinan bersaing untuk mendapatkan perhatian audiens. Selain itu, juga memberi kamu gambaran tentang siapa yang harus kamu fokuskan selama analisis kompetitor.
Kamu bisa mulai dengan melakukan brainstorming daftar kompetitor yang kamu ketahui. Ada empat kategori dasar kompetitor yang bisa kamu lirik, yaitu:
- Pemain Niche, yaitu perusahaan baru atau kecil dengan ukuran audiens yang lebih kecil dan tingkat pertumbuhan yang rendah.
- Game Changer, yaitu perusahaan yang sedang berkembang dengan ukuran audiens yang relatif lebih kecil, tetapi tumbuh dengan cepat.
- Pemimpin atau Leader, yaitu perusahaan dengan audiens yang besar dan tingkat pertumbuhan yang cepat.
- Pemain mapan, yaitu perusahaan dengan audiens yang besar dan mapan.
Catat di mana masing-masing pesaing berdiri dan bandingkan dengan bisnis kamu. Kira-kira, mana kompetitor utama kamu? Lalu, mana pesaing yang paling kamu khawatirkan?
Setelah mengidentifikasi kompetitor utama, langkah selanjutnya adalah meneliti keberadaan online mereka melalui pencarian organik, berbayar, maupun lokal.
Baca Juga: Inilah 6 Manfaat Menggunakan Produk Lokal
2. Buat Profil Kompetitor
Setelah membuat daftar pesaing, selanjutnya pelajari lebih lanjut tentang siapa kompetitor kamu dan bagaimana perbandingannya dengan bisnis kamu. Caranya bisa dengan:
- Menganalisis pangsa pasar (berapa banyak kekuatan atau pengaruh yang mereka miliki di area pasar kamu).
- Meneliti audiens mereka (siapa yang mereka targetkan dan seberapa banyak audiens mereka yang juga audiens kamu).
- Membangun profil pesaing (ukuran perusahaan, lokasi, sejarah, serta info penting lainnya).
3. Identifikasi Pemasaran Kompetitor
Setelah kamu mempelajari profil pesaing, saatnya untuk melakukan identifikasi 4P pemasaran. Apa saja 4P itu? Antara lain produk, penetapan harga, promosi, dan penempatan.
- Identifikasi Produk dan Penetapan Harga
Pertama, lihat daftar para kompetitor kamu dan mulai menggali bisnis mereka. Jelajahi situs web mereka dan identifikasi:
- Produk atau layanan mana yang ditampilkan secara mencolok.
- Strategi penetapan harga mereka, termasuk penjualan atau diskon.
- Promosi tambahan seperti skema rujukan, penawaran uji coba gratis, atau fasilitas tambahan lainnya.
Baca Juga: Identitas Produk, Mengapa Setiap Bisnis Perlu Memilikinya?
- Bedah Promosi dan Penempatan
Selanjutnya, analisis channel promosi kompetitor kamu. Hal ini untuk mengetahui bagaimana mereka menjangkau audiens mereka.
Berikut beberapa poin yang dapat kamu tarik dari setiap saluran:
- Direct: Jika pesaing kamu mengandalkan ini, mereka mungkin memiliki brand awareness yang kuat. Pengguna sudah mengetahui nama merek untuk menavigasi situs mereka secara langsung. Mereka juga mungkin melakukan pemasaran secara offline.
- Referral: Kompetitor kamu kemungkinan memiliki profil backlink yang kuat atau menempatkan iklan banner di situs web lain. Mereka juga mungkin memiliki Public Relations (PR) digital yang kuat dan mungkin melakukan posting konten di platform lain.
- Search: Pesaing kamu berarti fokus pada SEO teknis halaman dan pengoptimalan konten. Kamu bisa menganalisis pemasaran konten mereka dan mengidentifikasi halaman teratas mereka.
- Social: Pesaing kamu kemungkinan besar memiliki kehadiran media sosial yang solid dengan audiens. Mungkin ada baiknya untuk menyelidiki platform mana yang paling sering mereka gunakan.
- Paid: Kompetitor kamu mungkin memiliki anggaran iklan yang kuat, terutama untuk Paid Search. Kamu mungkin ingin menyelidiki kata kunci mana yang mereka bidding dan menganalisis ad copy mereka.
Baca Juga: Biaya Iklan Shopee dan 2 Tips Jitu Mengelolanya
4. Tentukan Praktik Terbaik
Tujuan riset kompetitor adalah mengenali strategi pesaing untuk mengembangkan taktik bisnis kamu. Jadi, jika kamu sudah melakukan analisis kompetitor, sudah saatnya untuk menyusun strategi untuk bisnis kamu.
Kamu bisa menggunakan berbagai pendekatan. Misalnya, dengan analisis SWOT sederhana jika kamu membutuhkan sesuatu yang lugas dan langsung pada intinya.
Akan tetapi, mau itu menggunakan pendekatan apa pun, pastikan kamu mengingat poin-poin berikut:
- Apa prioritas terpenting kamu.
- Apa kekuatan dan kelemahan terbesar kamu.
- Apa yang diinginkan audiens kamu.
- Manakah dari strategi kompetitor kamu yang tampaknya paling berhasil. Apakah kamu sudah melakukannya juga atau tidak.
Penutup
Setelah memahami riset kompetitor, jangan lupa untuk segera melakukannya agar bisnismu semakin bertumbuh. Tentu saja kesabaran dan ketelitian sangat berpengaruh pada hasilnya.
Bila kamu ingin hasil yang lebih maksimal, bisa dengan mempelajari konsep digital marketing lainnya. Seperti yang bisa kamu temukan pada Sasana Digital.
Ada kursus online yang membahas fundamental serta wajib diketahui. Hingga taktis agar segera memulai membuat strategi digital marketing versi kamu. Yuk, lihat kursusnya di sini!