Sasana Digital Lab Logo JPG
Blog ›

Product Development: Dari Definisi, Tahapan hingga Contohnya

I

Saat ini persaingan bisnis sudah semakin kompetitif di era digital, para pebisnis tentunya harus terus mencari ide-ide segar untuk meningkatkan kualitas produknya.

Salah satu strategi yang perlu kamu pertimbangkan untuk memenangkan persaingan tersebut dengan cara melakukan product development.

Melalui product development, kamu bisa menciptakan produk-produk baru sehingga peluang untuk mendapatkan lebih banyak konsumen akan terbuka semakin luas.

Meskipun demikian, agar produk tersebut sesuai dengan harapan yang diinginkan terdapat beberapa tahapan yang harus kamu lakukan dalam proses product development ini, seperti berikut:

Apa Itu Product Development?

Apakah Product Development Itu?

Pengembangan Produk atau Product Development adalah proses berkelanjutan yang dilakukan untuk meningkatkan nilai suatu produk agar dapat ditawarkan dan diterima secara luas oleh pasar.

Product development biasanya mengacu pada semua tahapan yang terlibat dalam membawa produk dari konsep atau ide melalui rilis pasar dan seterusnya dengan kata lain, product development menggabungkan seluruh perjalanan produk.

Proses ini mencangkup beberapa tahapan mulai dari menghasilkan ide, mengumpulkan informasi tentang kebutuhan dan keinginan target pasar, merancang produk dan mengujinya.

Para ahli juga turut mendefinisikan arti dari pengembangan produk, antara lain:

1. Menurut Tjiptono (2008), Ia mengungkapkan bahwa pengembangan produk merupakan sebuah strategi untuk produk yang disempurnakan, produk orisinil, produk modifikasi yang dikembangkan dengan cara riset dan juga pengembangan.

2. Menurut Amstrong dan Kotler (2008), pengembangan produk adalah strategi untuk menumbuhkan perusahaan dengan cara menawarkan modifikasi produk atau produk baru ke target pasar yang telah ditetapkan. 

Pengembangan produk tersebut dilakukan terhadap produk fisik dan memastikan bahwa ide produk yang sudah ada dapat diubah menjadi sebuah produk baru yang lebih efektif.

3. Menurut Simamora (2000), menyatakan bahwa pengembangan produk merupakan sebuah proses pencarian ide untuk produk baru dan mengkonversikannya ke dalam garis produk yang telah berhasil dipasarkan. 

Pencarian produk baru ini didasarkan pada anggapan bahwa target pasar menginginkan unsur yang baru. Dengan demikian, langkah yang dilakukan untuk membantu dalam mencapai tujuan bisnis adalah dengan pengenalan produk baru.

Baca Juga: 7 Contoh Inovasi Produk Kreatif Inovatif untuk Bisnis Pemula

Mengapa Product Development Penting Bagi Bisnis?

Perlu kamu ketahui product development memiliki peran penting bagi kelangsungan suatu usaha, karena dapat mendorong lebih banyak produk baru dan inovasi terhadap produknya.

Pada akhirnya hal tersebut akan membuka peluang lebih besar untuk menjangkau target pasar yang lebih luas, sehingga keuntungan yang diperoleh bisa semakin meningkat.

Selain itu product development juga dilakukan karena beberapa alasan, seperti:

  • Memberikan value baru kepada konsumen, hal inilah yang bisa menarik konsumen untuk terus menggunakan produk kamu.
  • Menjaga eksistensi dan perkembangan bisnis, product development perlu dilakukan karena tanpa adanya peningkatan maka usaha kamu tidak bisa bersaing dan kehilangan konsumen.
  • Memberi produk yang berguna bagi masyarakat, dengan mengembangkan produk baru yang sesuai dengan kebutuhan, tentu akan membuat konsumen banyak terbantu.

Kapan Product Development Dilakukan?

Ada beberapa tanda yang bisa menunjukan kapan sebuah usaha harus mengeluarkan produk-produk baru atau melakukan product development.  Tanda-tanda yang dimaksud yaitu:

• Saat Pertumbuhan Bisnis Melambat

Setiap bisnis tentu mengharapkan adanya pertumbuhan signifikan dari waktu ke waktu, tetapi jika kamu menemukan pertumbuhan usahamu terus melambat. Bisa jadi ini tanda jika kamu perlu melakukan product development.

Dengan begitu kamu harus menemukan apa yang membuat usahamu mengalami perlambatan, kemudian carilah ide dan inovasi terbaru untuk produk kamu. Mungkin konsumen jenuh dengan produk yang ditawarkan.

• Saat Permintaan Berkurang

Saat permintaan berkurang, padahal bisnis sudah melakukan berbagai upaya pemasaran yang dianggap menarik. Maka yang harus dilakukan yaitu product development.

• Saat Ada Kompetitor Baru

Kompetitor merupakan hal yang biasa dalam suatu bisnis, tapi kamu harus tetap waspada ketika ada kompetitor baru. Bisa jadi mereka hadir dengan produk dan inovasi yang lebih disukai konsumen.

Oleh karena itu fungsi product development disini adalah agar konsumen kamu tetap setia pada produk yang ditawarkan.

Baca Juga: Apa Itu Competitor Analysis? Pengertian & Cara Melakukannya

8 Tahapan Pengembangan Produk

Setelah kamu mengetahui apa itu product development, selanjutnya kamu juga harus memahami bagaimana proses atau tahapan yang ada di dalam product development.

Tahapan-tahapan tersebut seperti melakukan pemahaman mendalam tentang kebutuhan konsumen, melakukan riset pasar, hingga melakukan pengujian akan produk yang dikembangkan.

1. Ciptakan Berbagai Ide

Tahapan pertama yang harus dilakukan dalam product development yaitu proses penciptaan produk, di mana bisnis harus mampu mengikuti berbagai upaya sistematika dalam menciptakan produk baru.

Umumnya ada banyak sekali ide produk, sehingga akan ada banyak juga ide yang terseleksi pasca melewati beragam syarat kelayakan dalam suatu ide produk.

2. Saring Ide-ide Tersebut

Tahap selanjutnya melakukan penyaringan terhadap seluruh ide produk yang didapatkan. Penyaringan dilakukan agar bisa mendapatkan ide produk yang benar layak di proses ke tahap selanjutnya.

3. Lakukan Pengembangan dan Pengujian Konsep

Setelah menemukan ide produk dan penyaringan idem maka yang harus dilakukan adalah mengembangka konsep dan menguji konsep produk baru.

Yang mana, konsep merupakan hasil dari upaya pengembangan atas berbagai ide yang sudah diseleksi, sehingga konsep produk harus bisa dinyatakan dalam bahasa sehari-hari agar bisa dimengerti oleh segmen tertentu.

4. Lakukan Pengembangan Strategi Pemasaran

Setelah ketiga hal diatas dilakukan, berikutnya adalah menyusun dan juga mengembangkan strategi pemasaran yang tepat. Dimulai dari strategi awal yaitu meluncurkan produk baru ke pasar hingga produk bisa diterima.

Baca Juga: Jenis-jenis Digital Marketing yang Wajib Kamu Ketahui!

5. Masuk ke Tahap Analisis Bisnis

Melakukan evaluasi terkait daya tarik usaha pada produk baru yang sudah ditetapkan sebelumnya, nantinya diperlukan peninjauan ulang terhadap proyeksi penjualan, biaya dan keuntungan dari produk baru tersebut.

6. Lakukan Pengembangan Produk

Produk yang sedang dikembangkan umumnya belum produk yang sebenarnya, tapi baru sebuah konsep produk dalam rangkaian kata, video animasi, gambaran atau prototype produk.

Jika sudah melewati tahap analisa usaha, maka dilanjutkan pada pengembangan produk sesungguhnya. Nantinya konsumen sendiri yang melakukan evaluasi terkait produk tersebut.

7. Lakukan Uji Pemasaran

Sebelum produk benar-benar diluncurkan ke pasar dengan strategi pemasaran, maka sebelumnya kamu harus melakukan uji pemasaran pada pasar sesungguhnya dalam skala kecil saja.

Dengan demikian, pemilik bisnis akan mendapatkan gambaran dan juga pengalaman terhadap pemasaran produk tersebut, yang nantinya benar-benar dijual dalam skala yang lebih luas.

8. Komersialisasi

Tes pemasaran yang dihasilkan seharusnya sudah mampu memberikan gambaran terkait prospek pada produk baru.

Berdasarkan hasil tes pemasaran nantinya pemilik bisnis bisa memutuskan apakah produk tersebut diluncurkan, ditunda atau bahkan membatalkannya.

Contoh-contoh Pengembangan Produk

Berikut 7 contoh pengembangan produk yang dilakukan oleh brand-brand besar:

1. Penemuan Teknologi Bluetooth

Sumber: www.bluetooth.com

Bluetooth memungkinkan pertukaran data melalui koneksi tanpa kabel (wireless) dengan daerah jangkauan jarak 150 meter dengan sesama pengguna. 

Saat ini telah diintegrasikan dalam media telepon selular (handphone), sehingga mampu digunakan para pengguna handphone agar dapat lebih mudah saat bertukar data.

2. Coca-Cola Indonesia Meluncurkan Frestea

Sumber: tokopedia.com

Pada tahun 2002, Coca-cola melakukan strategi pengembangan produk dengan membuat teh dalam sebuah kemasan botol baru dengan aroma bunga melati yang khas. 

3. Indomie dengan Varian Rasa Nusantara

Sumber: shopee.co.id

Indomie meluncurkan beberapa varian rasa nusantara dalam bentuk pengembangan produk untuk menyesuaikan dengan lidah masing-masing daerah. Hal tersebut tentunya menjadi salah satu inovasi bisnis.

Beberapa  varian rasa nusantara yang mereka buat seperti Coto Makassar, Cakalang, Soto Banjar, Empal Gentong, Mi Kocok Bandung, dan masih banyak yang lain.

4. Pengembangan Produk Teknologi oleh Xiaomi

Sumber: www.xiaomitoday.com

Perusahaan teknologi dengan berbagai perangkat cerdas dan Internet of Things (IoT) ini telah mencatat berbagai sukses di sepanjang perjalanan usahanya. Xiaomi telah melakukan banyak pengembangan terhadap produknya, salah satunya pada bidang teknologi. 

Kesuksesan Xiaomi tidak berhenti pada sejumlah varian ponsel. Perusahaan ini juga merambah pada produk-produk lain dengan kekuatan teknologinya sebagai bentuk pengembangan produk. 

Salah satu produk pengembangannya seperti sebut mi cloud, Xiaomi Yi Action Cam, Mi Air Purifier serta memiliki varian-varian produk TV, yang didukung banyak fitur untuk memenuhi kebutuhan konsumen.

5. Strategi Mendobrak Daya Beli ala Unilever

Sumber: ralali.com

Unilever melakukan sejumlah strategi dan inovasi untuk meningkatkan daya beli masyarakat pada tahun 2022. Unilever menawarkan produk beberapa produk yang lebih ekonomis. 

Contoh produknya seperti sabun cair Lifebouy dalam kemasan Rp 5.000 dan kecap Bango dalam kemasan Rp 3.000. Inovasi lainnya pada segmen es krim, di mana perseroan membuat strategi dengan mengeluarkan rasa baru. 

Hal tersebut dilakukan hingga semester I-2021, perseroan telah merilis 13 varian produk antara lain Viennetta, Unicornetto Mini, Wall’s Strawberry Cheesecake, Wall’s Solero Trio.

6. Berbagai Pengembangan Produk Teknologi oleh Samsung

Sumber: ipricegroup.com

Samsung adalah produsen elektronik terbesar Korea yang produknya sudah mendunia. Tidak hanya smartphone, Samsung juga punya sederet produk elektronik untuk kebutuhan rumah tangga kamu. 

Pada produk samsung berprinsip untuk selalu mengembangkan produknya agar bisa memanjakan konsumen. Hal ini terbukti saat di tahun 2012 Samsung berhasil menjadi produsen ponsel teratas.

Pada tahun 2013, perusahaan ini kembali sukses menjadi pemimpin dalam pasar digital seperti produk televisi, mesin cuci, dan lemari es dalam kategori premium.

Samsung memang memiliki tips khusus dalam memikat konsumen, yaitu dengan cara memberikan nilai tambah pada produk-produknya. Hal ini bertujuan untuk memudahkan konsumen dalam menjalankan aktivitas sehari-hari.

7. Nestle Mengembangkan Produknya untuk Berbagai Kebutuhan Konsumsi

Sumber: www.nestle.co.id

Nestle yang berasal dari negara Swiss ini telah berhasil mencuri banyak perhatian pasar di Indonesia dengan berbagai macam produk unggulan yang dimilikinya.

Sejak didirikan pada tahun 1971 di Indonesia, Nestle telah menghasilkan berbagai produk minuman dan makanan yang cukup populer. Contoh produk yang banyak penggemarnya adalah susu, kopi, permen dan coklat.

Baca Juga: 6 Jenis Pengembangan Produk serta Tujuannya dalam Bisnis

Mendekatkan Hasil Product Development Kepada Konsumen

Nah, saat pemilik bisnis sudah yakin ingin meluncurkan produk baru, maka ia harus mempersiapkan kegiatan lain yaitu kegiatan komersialisasi.

Yang dimulai dari persiapan produksi dalam kapasitas yang lebih besar, persiapan kegiatan peluncuran produk baru seperti promosi, iklan, distribusi dalam cakupan yang lebih besar dan kegiatan pemasaran lainnya.

Agar hasil product development bisa tersampaikan dengan baik kepada konsumen, maka kamu haru mengabarkan produk di berbagai saluran bisnis kamu.

Baca Juga: Baru Mulai Bisnis? Ini Dia 7 Manfaat dari Pemasaran Online

Penutup

Product Development sejatinya dalam bisnis adalah suatu proses yang terus menerus dilakukan (Berkelanjutkan) karena memang permintaan pasar akan terus berkembang. Perlu adanya berbagai inovasi yang menyertai proses tersebut, hingga pada akhirnya produk-produk yang dimiliki bisnis dapat diterima secara luas (Product Market Fit).

Selain mengetahui apa itu product development, kamu juga harus paham bagaimana iklan digital bekerja, terutama Facebook & Instagram Ads. Untuk itu, kursus online dari Sasana Digital Lab adalah awal yang bagus untukmu.

Kursus online ini akan membahas secara lengkap mulai dari persiapan, strategi, hingga optimalisasi iklan yang akan segera kamu jalankan. Yuk, lihat kursusnya di sini!

Bagikan Artikel Ini

Rekomendasi Kursus Jualan Online

  • Daftar

atau Daftar menggunakan

Kehilangan password? Silakan masukkan Username atau alamat email Anda. Anda akan menerima Link/Tautan untuk membuat kata sandi baru melalui email.