Meski sering dianggap ‘kecil’, tapi UMKM adalah sektor yang paling berkontribusi terhadap penyerapan 97% tenaga kerja Indonesia. Itulah mengapa, UMKM disebut sebagai tulang punggung perekonomian bangsa ini.
Bukan hanya di Indonesia, UMKM juga tersebar di berbagai negara tetangga. Di tingkat Asia Tenggara, sekitar 88% – 99,9% usaha berbentuk UMKM. Wow, banyak banget kan?
Sebagai pemilik usaha, kamu boleh bersyukur dan berbahagia karena telah menjadi bagian dari UMKM. Ini berarti kamu sudah berpartisipasi membangun kekuatan ekonomi bangsa.
Tapi ngomong-ngomong, apa sih UMKM? Jangan-jangan, kamu belum tahu artinya. Oke, berikut penjelasan lengkapnya, simak sampai tuntas ya!
Pengertian UMKM adalah…
Siapa itu UMKM?
Bisnis UMKM adalah semua usaha/bisnis yang dijalankan oleh perorangan (Individu) atau dijalankan oleh badan usaha perseorangan yang lingkupnya lebih kecil.
Selanjutnya, UMKM adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri alias bukan bagian dari anak perusahaan atau cabang perusahaan tertentu.
UMKM adalah bentuk akronim dari Usaha Mikro, Kecil dan Menengah.
Sampai “menengah” saja? Iya betul. Bisnis besar tidak termasuk dalam UMKM. Contohnya seperti usaha milik negara, usaha milik asing yang beroperasi di Indonesia, dan usaha milik swasta yang berpenghasilan tinggi.
Semua yang disebutkan itu adalah usaha yang memiliki penghasilan sangat besar. Mereka bukanlah UMKM.
Biasanya, UMKM identik dengan sektor sandang, pangan, dan kerajinan tangan. Ada juga UMKM yang bergerak di bidang furniture, produk kecantikan (kosmetik & skincare), dan lainnya.
Bicara jumlah, UMKM memiliki angka yang fantastis. Di Indonesia, jumlahnya diperkirakan mencapai 64,2 juta usaha. Yang lebih fantastis, UMKM telah menyumbang 60,51% (senilai Rp 9.580 triliun) terhadap produk domestik bruto (PDB).
“Kecil” tapi menggigit, itulah UMKM.
Kamu tertarik mengenal UMKM lebih dalam? Berikut Sasana Digital bagikan informasi seputar jenis-jenis UMKM. Ada apa saja ya kira-kira?
Baca Juga: Baru Mulai Bisnis? Ini Dia 7 Manfaat dari Pemasaran Online
Kriteria dan Klasifikasi Bisnis UMKM
Pada dasarnya, UMKM terbagi ke dalam 3 kategori, yaitu mikro, kecil dan menengah.
Dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008 dijelaskan bahwa pembagian UMKM adalah berdasarkan kriteria jumlah aset (tidak termasuk tanah dan tempat usaha) serta omset (per tahun).
Kendati demikian, jumlah karyawan juga termasuk dalam faktor yang diperhitungkan. Berikut adalah 3 jenis UMKM lengkap dengan penjelasan dan beberapa contohnya.
a. Usaha Mikro
UMKM skala mikro adalah usaha produktif yang didirikan perorangan dan/atau badan usaha perorangan dengan kekayaan bersih (aset) maksimal Rp 50 juta. Kekayaan itu tidak termasuk tanah dan bangunan yang dipakai sebagai tempat usaha.
Adapun, hasil penjualan tahunan (omset per tahun) maksimal adalah Rp 300 juta. Artinya, semua usaha yang memiliki penghasilan di bawah angka tersebut dimasukkan ke dalam kategori usaha mikro.
Contoh usaha mikro adalah toko kelontong, warung makan, warung kopi (warkop), pedagang kuliner gerobak, usaha cukur rambut, pedagang pasar, laundry, dan sebagainya.
Apakah usaha kamu termasuk jenis mikro?
b. Usaha Kecil
UMKM skala menengah adalah usaha produktif yang memiliki kekayaan bersih minimal Rp 50 juta sampai dengan Rp 500 juta.
Sama seperti usaha mikro, aset yang diperhitungkan tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha.
Sementara, omset atau nilai penjualan yang dihasilkan harus berada di kisaran Rp 300 juta – Rp 2,5 miliar per tahun.
Contoh usaha kecil adalah usaha fotokopi dan jasa print, restoran kecil, bengkel motor / mobil, minimarket, usaha katering, dan lain sebagainya.
Bisakah kamu sebutkan contoh usaha kecil yang lain?
c. Usaha Menengah
Dikatakan usaha menengah bila usaha tersebut memiliki aset minimal Rp 500 juta hingga maksimal Rp 10 miliar. Adapun penjualan yang dihasilkan, mulai Rp 2,5 miliar per tahun sampai dengan Rp 50 miliar per tahun.
Contoh usaha menengah adalah restoran besar, industri makanan kemasan, produsen roti, pabrik tekstil, toko bangunan, dan lain sebagainya.
Baca Juga: Digital Marketing untuk UKM & UMKM dan Tips Memaksimalkannya
Peran UMKM Bagi Perekonomian Indonesia
Dibandingkan perusahaan besar, UMKM mungkin memiliki pendapatan relatif kecil. Tapi, kehadiran UMKM memiliki dampak yang besar bagi suatu negara, termasuk Indonesia.
Julukan penggerak roda ekonomi Indonesia tentulah datang dengan sebuah alasan. Bahwa, UMKM memang memiliki peran vital bagi perekonomian Indonesia.
Salah satu peran UMKM adalah membantu memperlancar perputaran uang di pasar sehingga pemerataan ekonomi dapat tercapai.
Apa saja peran UMKM yang lain? Yuk, simak di bawah ini!
1. Membantu Pemerataan Ekonomi
Salah satu peran UMKM adalah membantu pemerataan ekonomi. Dengan banyaknya UMKM yang tersebar di berbagai daerah, secara otomatis membuat peredaran uang menjadi sangat dinamis.
Uang tidak hanya terpusat di kota-kota besar saja, namun juga terpencar di tempat-tempat terpencil.
Selain membantu penyebaran uang, UMKM juga membantu membuka kesempatan kerja. Dikutip dari ekon.go.id, UMKM berhasil menyerap 97% dari total tenaga kerja di Indonesia. Menariknya, dampak ini cukup merata di seluruh pelosok negeri.
Di masa pandemi seperti ini pun, sektor UMKM adalah salah satu yang mampu beradaptasi, bahkan dapat menyokong ekonomi Indonesia. Buktinya, UMKM sukses menghimpun sebanyak 60,4% dari total investasi yang ada. Mantap betul.
Nah, kemampuan adaptasi inilah yang menjadi keunggulan UMKM sehingga bisa mendukung kondisi ekonomi bangsa di saat kritis.
2. Membantu Mengentaskan Kemiskinan
UMKM adalah senjata yang ampuh untuk mengentaskan kemiskinan. Kamu tahu, penyerapan tenaga kerja merupakan bagian dari kontribusi UMKM?
Semakin banyak UMKM, maka semakin banyak pula lowongan kerja yang tersedia.
Biasanya, UMKM memiliki syarat dan kualifikasi yang ringan, sehingga mampu menyerap banyak tenaga kerja. Jika dibandingkan perusahaan besar, UMKM juga cenderung lebih terbuka bagi semua lapisan masyarakat.
3. Mencukupi Kebutuhan Masyarakat
Coba deh pikirkan, bagaimana bahan makanan, pakaian, atau produk kebutuhan lainnya begitu mudah didapat? Salah satunya, karena UMKM hadir di sekitar kamu.
UMKM adalah salah satu usaha yang mampu memenuhi kebutuhan masyarakat secara akurat. Hal ini pula yang menjadi alasan harga kebutuhan pokok tetap stabil.
Baca Juga: Apa Itu Riset Pasar? Ini Penjelasan Lengkap dan 5 Tipsnya!
4. Membantu Meningkatkan Devisa Negara
Keberagaman sektor UMKM adalah salah satu yang patut disyukuri. Ditambah dukungan yang maksimal dari pemerintah, maka UMKM bisa memproduksi produk unggulan yang memiliki daya saing di tingkat internasional.
Jika produk lokal mampu menarik konsumen asing, maka hal ini akan meningkatkan pemasukan devisa bagi negara.
Nah, menarik sekali kan kontribusi positif UMKM bagi perekonomian Indonesia. Ternyata, UMKM memiliki peran yang penting ya. Kasih jempol deh buat semua pegiat UMKM apapun skala bisnisnya!
Penutup
Itulah pengertian UMKM lengkap dengan jenis, contoh, dan perannya bagi perekonomian Indonesia. Jelas, UMKM adalah salah satu sektor yang perlu didukung secara maksimal.
Sebagai sesama pelaku UMKM, kamu bisa mendukung dengan cara membeli produk atau layanan dari UMKM. Atau, kamu bisa mengajak pelaku UMKM lainnya untuk go digital, karena transformasi juga merupakan sarana untuk membantu meningkatkan pendapatan mereka.
Nah, bagi kamu yang masih bingung bagaimana caranya memahami konsep dasar digital marketing secara menyeluruh terutama untuk bisnis, kursus online ini adalah solusi yang tepat buat kamu!
Kursus online ini akan membahas hal-hal fundamental yang wajib diketahui, hingga strategi awal untuk segera mulai menyusun strategi digital marketing untuk bisnis UMKM. Yuk, lihat kursusnya di sini!