Sasana Digital Lab Logo JPG
Blog ›

5 Jenis Digital Advertising untuk Pemasaran Bisnis

I

Pernahkah kamu mendengar yang namanya digital advertising? Dalam bidang marketing di dunia digital, hal itu merupakan salah satu yang cukup penting untuk kesuksesan pemasaran bisnis yang dilakukan.

Digital ads kerap menjadi jalan yang tepat untuk mencapai beberapa goals tertentu yang sulit diraih oleh pemasaran organik (tidak berbayar).

Pada kesempatan kali ini, Sasana Digital akan menjelaskan berbagai jenis digital advertising untuk bisnis.

Ada beberapa jenis advertising dalam digital marketing, mulai dari iklan di website, media sosial, dan yang lainnya. Merujuk pada Amazon, berikut jenis-jenis digital advertising yang bisa kamu lakukan untuk kelancaran marketing bisnis kamu!

1. Search Advertising

Digital ads jenis pertama yaitu search advertising. Jenis ini bisa kamu sebut juga dengan SEM (Search Engine Marketing).

SEM biasanya muncul di halaman hasil mesin pencari atau SERP, sama halnya dengan SEO (Search Engine Optimization).

Akan tetapi, ada sedikit perbedaan antara SEO dan SEM. Terdapat beberapa ciri dan keunggulan tertentu dari SEM yang tidak dimiliki SEO. Ciri yang pertama yaitu berbayar.

Untuk pembuatan konten dengan SEO, kamu tidak perlu mengeluarkan biaya (atau setidaknya tidak membayar ke pihak tertentu). Namun, pada SEM kamu perlu menyiapkan budget untuk melakukannya.

Baca Juga: Lebih Mendalam Soal SEO dan SEM

Ciri kedua adalah terdapat tulisan ‘Ad’ di samping kiri URL-nya. Contohnya seperti pada gambar di bawah ini.

Contoh search advertising yang dilakukan Tokopedia

Kamu bisa melihat adanya tulisan ‘Ad’ di samping URL situs Tokopedia. Hal itu berarti pada kata kunci ‘Tokopedia’, pihak Tokopedia telah menggunakan SEM untuk membuat situs milik mereka berada di peringkat teratas halaman hasil pencarian.

Kemudian, ciri yang ketiga yaitu dari segi tata letaknya di halaman hasil pencarian (contohnya Google).

Baca Juga: Ini Biaya Beriklan di Google Ads serta Cara Menghitungnya!

SEM akan ditempatkan di peringkat lebih atas ketimbang SEO. Dengan kata lain, SEM akan selalu berada di peringkat pertama. Atau, berada di peringkat kedua atau seterusnya apabila ada kompetitor lain yang juga menggunakan SEM dan lebih unggul.

2. Display Advertising

Display advertising atau display ads adalah salah satu bentuk digital ads yang menggabungkan teks dan elemen visual. Misalnya, unsur gambar atau animasi yang dapat menarik perhatian orang-orang.

Biasanya, display ads muncul di situs web dan aplikasi. Pada situs web, display ads akan muncul di bagian tertentu yang telah disiapkan oleh pemilik situs.

Berikut adalah salah satu contoh display ads yang terdapat di dalam situs web kumparan.com.

Contoh display advertising dari bank BRI

Pada samping kanan konten artikel pada situs tersebut, kumparan menyediakan layout untuk penempatan display ads. Kamu bisa lihat pada display ads tersebut terdapat unsur teks serta visual berupa gambar.

3. Online Video Advertising

Pada dasarnya online video ads mirip dengan display ads. Keduanya sama-sama bisa terletak pada situs web atau aplikasi.

Baca Juga: 11 Manfaat Website bagi Perusahaan hingga Bisnis UMKM

Akan tetapi, online video ads sedikit berbeda dengan display ads yang memakai visual gambar. Seperti namanya, jenis digital advertising ini menggunakan format video. Iklan video bisa muncul di saat, sebelum, atau setelah konten video.

Jika kamu sering menonton video di YouTube, terkadang kamu akan melihat jeda tayangan iklan selama beberapa detik atau menit. Nah, itulah salah satu bentuk dari online video advertising.

4. Social Media Ads

Untuk jenis digital ads yang satu ini mungkin tidak asing bagi kamu yang sering berselancar atau scrolling di media sosial.

Ads di media sosial dapat berupa gambar atau animasi. Iklan di media sosial tersedia di berbagai platform, mulai dari Instagram, Facebook, hingga Twitter.

Menggunakan social media ads bisa sangat efektif untuk menjangkau audiens lebih luas di platform media sosial.

Baca Juga: Lebih Efektif Paid Promote atau Endorse?

5. Audio Advertising

Jika jenis-jenis iklan digital sebelumnya memiliki format berupa gambar, video, atau semacamnya, pada jenis yang satu ini memiliki format audio atau hanya berupa suara saja.

Dalam konteks digital advertising, iklan audio biasanya diputar di sebelum, selama, atau setelah konten audio online. Salah satu contohnya adalah iklan di aplikasi streaming musik Spotify.

Unsur Penting dalam Mengukur Performa Digital Advertising

Mengukur digital advertising melalui reach

Setelah mengetahui berbagai jenis digital advertising dalam pemasaran, mungkin kamu penasaran juga dengan metrik-metrik pentingnya.

Berbagai metrik tersebut bisa kamu gunakan untuk melakukan analisa performa campaign iklan yang dilakukan.

Digital ads dapat diukur hampir di setiap aspek performa. Mengutip Amazon, kamu bisa menggunakan berbagai metrik berikut ini untuk mengukur kampanye iklan digital:

  • Click, yaitu berapa kali iklan kamu diklik.
  • Jumlah tayang, yaitu berapa kali iklan kamu muncul.
  • Click-through rate (CTR), yaitu persentase tayangan yang menghasilkan klik.
  • Reach, yaitu berapa banyak audiens yang melihat iklan kamu.
  • Video completion rate, yaitu berapa kali audiens yang melihat iklan video kamu menonton keseluruhan iklan.

Sementara, metrik-metrik berikut bisa kamu lihat untuk mengukur hasil campaign digital advertising kamu:

  • Conversion rate: Berapa kali customer melakukan tindakan yang kamu inginkan (misalnya klik, beli, atau berlangganan) setelah melihat iklan kamu.
  • Return on investment (ROI): Berapa banyak laba bersih yang kamu peroleh dari kampanye iklan kamu sehubungan dengan berapa banyak anggaran yang kamu habiskan.
  • Return on investment (ROI): Berapa banyak laba bersih yang kamu peroleh dari kampanye iklan kamu sehubungan dengan berapa banyak anggaran yang kamu habiskan.
  • Ad-attributed sales: Pembelian yang dapat dilacak kembali ke iklan kamu (model atribusi bervariasi menurut jenis dan layanan iklan).
  • Advertising cost of sales (ACOS): Rasio pengeluaran iklan terhadap penjualan yang dikaitkan dengan iklan.
  • New-to-brand sales: Berapa banyak pembelian yang dilakukan customer yang belum pernah membeli dari kamu sebelumnya.

Baca Juga: Mengenal 3 Faktor Kesuksesan Digital Ads

Penutup

Itulah dia tadi pembahasan tentang Digital Advertising, penting sekali dalam mengenal jenis-jenisnya. 5 jenis tersebut bisa kamu pertimbangkan agar bisnismu bisa lebih berkembang.

Kamu sangat boleh bekerjasama dengan Sasana Digital untuk membuat bisnismu semakin berkembang.

Kamu bisa mem-boost penjualan berkali lipat melalui strategi berbayar (Facebook & Instagram Ads) melalui kursus yang dapat menjadi solusi jitu untuk kamu selaku pemilik bisnis.

Kursus online ini membahas secara lengkap mulai dari persiapan, strategi, hingga optimalisasi iklan yang akan segera kamu jalankan demi mem-boost penjualan kamu secara pasti. Yuk, lihat kursusnya di sini!

Bagikan Artikel Ini

Rekomendasi Kursus Jualan Online

  • Daftar

atau Daftar menggunakan

Kehilangan password? Silakan masukkan Username atau alamat email Anda. Anda akan menerima Link/Tautan untuk membuat kata sandi baru melalui email.