Kebanyakan dari kita menyukai produk baru, iya kan? Terlebih, kalau produk tersebut bukan sekadar baru, tapi betul-betul unik dan inovatif.
Bagi perusahaan, merilis produk baru atau memperbarui produk lama (baik dari segi fitur, desain, atau aspek lainnya) adalah bagian dari upaya membangun brand trust sekaligus menjawab kebutuhan market terkini.
Ini juga cara menjaga perusahaan agar tetap kompetitif. Eh tapi tahu tidak, bahwa kelahiran produk baru itu erat kaitannya dengan sebuah proses yang dinamakan product development?
Apa itu product development dan apa saja contoh product development yang dianggap sukses? Simak pembahasannya berikut ini!
Apa Itu Product Development?
Apa itu product development? Sederhananya, product development adalah proses untuk mengembangkan dan melakukan perubahan pada suatu produk.
Hasil dari product development bisa berupa:
- Produk yang sepenuhnya baru
- Produk lama yang diperbarui (baik dari segi fitur, dsb)
- Produk baru bagi perusahaan yang melakukan pengembangan
Product development menjadi kunci kesuksesan sebagian besar bisnis, karena proses ini membantu bisnis memuncaki persaingan pasar.
Menerapkan product development, kamu bukan cuma bisa memenuhi kebutuhan dan ekspektasi customer, tetapi juga bisa meningkatkan market share dan mengungguli kompetitor.
Coba saja lihat Google yang sukses karena rutin melakukan product development.
Kamu harus paham tentang strategi product development yang baik supaya bisa mengembangkan produk yang berkualitas dan mampu diterima oleh konsumen.
Biasanya, product development terdiri dari rangkaian tahap berikut:
- Menemukan ide / inovasi dan konsep
- Melakukan research untuk memvalidasi produk
- Membuat sketsa produk
- Membuat prototipe produk
- Merancang rantai pasok (supply chain)
- Menyusun perencanaan anggaran (budget)
- Melakukan tes / uji pemasaran
- Merilis produk ke publik
Lantas, seperti apa contoh product development yang sukses? Berikut adalah 5 contoh product development yang keberhasilannya bisa menginspirasi kamu.
Baca Juga: Pengertian Lengkap UMKM: Kriteria dan Perannya di Indonesia
Contoh Product Development yang Sukses dari Berbagai Perusahaan
1. Google
Google menerapkan contoh product development yang baik.
Sejak berdiri tahun 1998, Google terus berinovasi dan menawarkan berbagai produk baru dalam bentuk layanan (service). Kamu ingat kan, dulu Google dikenal sebagai search engine saja?
Sekarang, Google dikenal sebagai platform e-mail (Gmail), pengembang operasi sistem (Android operating system), browser (Google Chrome), hingga platform e-learning (Google Classroom).
Masih banyak lagi layanan Google lainnya yang cukup populer. Bahkan, terdapat 10 layanan Google yang disebut Business Insider sebagai produk terbaik.
Ini menunjukkan bahwa Google menerapkan product development secara efektif. Hampir semua layanannya inovatif dan bermanfaat bagi pengguna.
Dalam praktiknya, Google menjalankan strategi berbasis technology-driven. Tapi mereka juga tidak melupakan kebutuhan user.
Dalam sebuah interview, Joe Faith selaku product manager Google menjelaskan bahwa strategi Google berfokus pada 3 hal, yaitu user (pengguna), think 10x (menggodok ide 10x lebih mendalam), dan perilisan produk diikuti dengan iterasi.
Unik ya prosesnya? Tak perlu ditanya lagi, produk Google merupakan contoh product development yang sukses.
2. Torch
Kali ini datang dari Indonesia. Torch, fashion brand yang dirintis sejak 2015 ini memproduksi produk fashion yang ditujukan untuk mengatasi permasalahan yang dihadapi para traveler.
Contoh product development yang dilakukan Torch adalah mengembangkan produk tas dan perlengkapan traveling yang simpel, namun lebih praktis untuk digunakan dalam perjalanan.
Dalam mengembangkan produknya, Torch senantiasa mengedepankan kebutuhan konsumen. Misalnya sebelum mendesain produk, Torch berusaha memahami dulu apa yang menjadi pain atau masalah konsumen.
Setelah berhasil mengumpulkan data, Torch mulai mencari ide, membuat minimum viable product (MVP), melakukan tes ke customer, sampai dengan melakukan iterasi (pengulangan) beberapa kali.
Setelah semua proses itu dilewati, barulah Torch merilis produk baru tersebut ke pasaran.
3. Amazon
Contoh product development yang lain bisa kita simak dari Amazon.
Dilansir Maze, pada awalnya Amazon dirilis Jeff Bezos sebagai toko buku online. Setelah itu, Amazon melebarkan sayapnya menjadi marketplace yang menjual berbagai macam produk.
Tak hanya itu, Amazon juga menyediakan layanan AI assistance dan cloud computing.
Soal product development, Amazon punya pendekatan khusus yang dinamakan dengan working backward. Bekerja mundur? Menarik, ya.
Dalam hal ini, product development tidak dimulai dengan proses mencari ide terkait fitur baru, produk baru, atau lini bisnis baru.
Tapi, Amazon memulai dari pengalaman pelanggan (customer experience). Kemudian, alih-alih mencari ide, Amazon malah menulis press release internal dan langsung mengumumkan launching produk baru.
Dalam press release internal tersebut, tim membahas tentang masalah terkini para pelanggan dan alasan kenapa produk Amazon saat ini belum bisa menyelesaikan masalah tersebut.
Lho, tahap brainstorming-nya mana? Jangan terjebak ya. Mereka tetap melakukan brainstorming kok.
Dalam press release tersebut dibahas tentang bagaimana mereka harus memproduksi produk baru untuk mengatasi problem tersebut.
Proses ini menghasilkan dokumen serupa product roadmap. Kemudian, pada tahap development, dokumen yang berfungsi serupa product roadmap tadi dijadikan panduan oleh tim dalam melakukan product development.
Baca Juga: 5 Tips Belajar Bisnis Online dari Nol, Biar Makin Mudah!
4. Netflix
Platform streaming ini dulunya adalah sebuah bisnis rental DVD. Ya, you read that right. Tapi pada tahun 2007, Netflix mengubah bisnis modelnya dan mulai go digital. Kemudian, Netflix berubah menjadi media streaming.
Dalam perjalanannya, tentu saja Netflix melakukan product development untuk menghadirkan akses berbagai layanan bagi member, seperti akses menonton film, acara / seri TV, dan konten orisinal Netflix.
Apa yang dilakukan Netflix merupakan contoh product development yang berhasil. Rahasianya terletak pada tahap yang dinamakan consumer science. Apa itu consumer science?
Consumer science merupakan metode yang terdiri atas 3 hal, yaitu experiment, test dan learn.
Jadi, Netflix memulai dengan hipotesis terlebih dulu. Biasanya, seputar ide untuk menambah engagement para member dan retention para member.
Kemudian, tim mendesain sebuah tes untuk memvalidasi hipotesis tersebut bersama pengguna Netflix langsung.
Setelah tes dibuat, lalu tim melakukan uji coba. Caranya, tim membuat prototipe produk / layanan, lalu melemparnya ke pengguna untuk digunakan secara langsung.
Dari situ Netflix mendapat insight tentang bagaimana produk tersebut bisa bermanfaat untuk pengguna. Dapat diketahui pula bagaimana pengguna berinteraksi dengan produk tersebut.
Kemudian, Netflix mempertimbangakan apakah produk tersebut layak untuk di-launch atau masih perlu pengembangan lebih lanjut?
5. Gojek
Di Indonesia, selain Torch, kita juga punya Gojek yang terus menerus melakukan product development.
Gojek melakukan product development dari semula menawarkan layanan ojek saja, menjadi layanan serba bisa.
Mau kirim paket, bisa. Pesan makanan atau minuman juga bisa. Sampai beli tiket pun bisa. Apa yang dilakukan Gojek melalui inovasi layanan ini merupakan contoh product development yang baik.
Bicara soal contoh product development, kita bisa menyoroti Go-Food. Layanan ini cukup sukses. Dikutip dari Blog Gojek, Go-Food menjadi salah satu layanan food delivery termasif di dunia.
Go-Food melayani lebih dari 100 juta pesanan per bulan dengan 300 ribu lebih merchant yang bekerja sama sebagai mitra.
Apa rahasianya? Gojek menggunakan pendekatan user experience dan app personalisation untuk menemukan masalah konsumen dan mencari inovasi produk atau layanan apa yang dapat mengatasinya.
Baca Juga: Baru Mulai Bisnis? Ini Dia 7 Manfaat dari Pemasaran Online
Penutup
Nah, sekarang kamu sudah mengetahui apa itu product development. Kamu juga sudah melihat beberapa contoh product development yang sukses dari sejumlah perusahaan.
Bahkan, dibahas pula pendekatan apa saja yang mereka gunakan dalam mengembangkan produk. Sekarang giliran kamu melakukan product development untuk stay relevant dengan pasar!
Nah, sebagai tambahan dalam menunjang proses pengembangan produk untuk bisnis, ini solusi menulis copywriting untuk deskripsikan produkmu nantinya!
Kursus online dari Sasana Digital Lab akan membahas secara lengkap proses ideasi dalam menulis copy, sampai praktik menulisnya, loh! Yuk segera daftar kursusnya di sini!