Dalam dunia bisnis, baik dalam skala besar ataupun UMKM pasti memiliki pesaing yang dikenal dengan istilah “Kompetitor”. Para kompetitor bisnis ini memiliki pengaruh positif dan juga negatif terhadap keberlangsungan bisnismu.
Apabila kompetitor tersebut dapat dipahami dengan baik, maka bisnismu akan termotivasi dalam meningkatkan kualitas layanan bagi konsumen. Sedangkan apabila tidak, bisa saja mereka dapat mengalahkan bisnismu saat ini.
Oleh karena itu, agar bisnismu tidak terkena resiko tertinggal oleh banyaknya kompetitor-kompetitor di luar sana, penting bagi bagimu sebagai pemilik bisnis untuk tahu bagaimana caranya melakukan analisis kompetitor.
Dalam artikel ini, akan dijelaskan tentang apa itu analisis kompetitor, cara menganalisisnya, serta contoh analisis kompetitor itu sendiri. Jadi, mari simak pembahasan berikut ini!
Definisi Analisis Kompetitor
Dalam jurnal milik Journals.aom.com, Analisis Kompetitor merupakan proses saat perusahaan mencoba untuk mengartikan dan memahami lebih dalam mengenai bisnis melalui identifikasi para pesaingnya, menganalisis kekuatan & kelemahan pesaing, dan menyusun langkah antisipasi dari strategi yang mereka jalankan. (Zahra dan Chaples, 1993)
Selanjutnya, dari buku berjudul Strategic Planning: a Practical Guide for Competitive Success, analisis kompetitor memiliki kaitan dengan lingkungan eksternal suatu organisasi atau perusahaan. (Abraham. S. C., 2006)
Lalu juga dari buku berjudul Business and Competitive Analysis: Effective Application of New And Classic Methods, analisis kompetitor merupakan alat manajemen strategis yang digunakan untuk menilai kekuatan, kelemahan, dan potensi para pesaing. (Fleisher dan Bensoussan, 2007)
Dari beberapa pendapat diatas, bisa disimpulkan bahwa Analisis Kompetitor merupakan proses yang dilakukan oleh pelaku bisnis untuk mengidentifikasi kelebihan dan kekurangan pesaing.
Selain itu, dengan menganalisis strategi bisnis yang mereka terapkan dan dibandingkan dengan penawaran bisnismu, kamu akan terbantu dalam menyusun berbagai strategi bisnis yang tepat.
Baca Juga: Apa Itu Competitor Analysis? Pengertian & Cara Melakukannya
Cara Menganalisis Kompetitor Bisnis
Berikut beberapa cara dalam melakukan analisis kompetitor agar kamu bisa mengetahui kelebihan dan kekurangan yang dimiliki oleh kompetitor bisnismu.
1. Tentukan Tujuan Analisis
Cara pertama yang harus kamu lakukan adalah menentukan tujuan analisis kompetitor agar hasil yang diperoleh bisa menjadi bahan evaluasi untuk bisnis yang kamu jalankan.
Analisis kompetitor memiliki tujuan, entah untuk mengetahui inovasi yang dilakukan oleh kompetitor bisnis, atau untuk memahami strategi pemasaran produk yang bisnis mereka lakukan.
Pada saat kamu sudah menentukan tujuan dari analisis kompetitor, maka cara-cara selanjutnya yang akan kamu lakukan akan semakin lebih mudah.
2. Mulailah dari Riset Pasar
Cara selanjutnya adalah dengan kamu melakukan riset pasar untuk mengetahui pesaing yang menjual produk atau jasa yang sama dengan apa yang bisnismu tawarkan. Akan lebih baik lagi jika kegiatan riset pasar ini dilakukan oleh tim kamu yang berkompeten di bidangnya, atau dengan bantuan konsultan bisnis.
Selain mengetahui apa yang kompetitormu juga tawarkan, kamu juga akan terbantu dalam mengidentifikasi apa sebenarnya yang konsumen kamu butuhkan selama ini.
3. Susunlah Klasifikasi Kompetitor
Cara berikutnya adalah dengan menyusun klasifikasi perusahaan pesaing bisnis kamu berdasarkan kategori kompetitor. Kategori kompetitor tersebut ada 3 antara lain:
- Kompetitor Langsung (Direct Competitors)
- Kompetitor Tidak Langsung (Indirect Competitors)
- Kompetitor Bayangan (Replacement Competitors)
Baca Juga: Cara Belajar Digital Marketing yang Efektif Buat Pelaku UMKM
4. Kumpulkan Data Kompetitor
Langkah yang kamu lakukan selanjutnya adalah mengumpulkan data kompetitor.
Pada langkah ini, kamu bisa mengetahui berbagai kelebihan serta kekurangan kompetitor yang bisa kamu jadikan acuan dalam menganalisis kompetitor sebagai bahan evaluasi dari bisnis yang kamu jalankan.
5. Lakukan Juga Riset dengan Keyword Tertentu
Langkah terakhir sekaligus alternatif dalam melakukan analisis kompetitor adalah dengan mengamati mesin pencarian.
Apabila sebuah website bersaing menggunakan keyword yang sama, maka bisa jadi mereka adalah kompetitor bisnismu. Perhatikan apa saja keyword yang mereka targetkan dan beririsan dengan apa yang bisnis kamu juga tawarkan, lalu bersainglah dalam memenangkan keyword tersebut dengan strategi SEO.
Setelah kamu memahami definisi serta cara menganalisis kompetitor, selanjutnya kamu harus tahu seperti apa contoh analisis kompetitor dalam berbisnis.
Contoh-contoh Analisis Kompetitor
1. Contoh Analisis Strategi Marketing Kompetitor
Berikut contoh analisis kompetitor khususnya dalam segi strategi marketing bisnis yang dijalankan.
Indikator | Bisnis A | Bisnis B |
Lokasi | Kota Bandung | Kota Bandung |
Target Pasar | Wanita Usia 17–50 tahun | Wanita Usia 30–50 tahun |
Produk | Fashion Wanita | Fashion Wanita |
Kisaran Harga | Rp100.000 – Rp500.000 | Rp80.000 – Rp750.000 |
Media Sosial | Facebook, Instagram, Telegram | Facebook, Instagram, WhatsApp, Website |
Strategi Promosi | Promosi melalui bazar dan pameran. Selain itu, menawarkan banyak paket dengan diskon menarik | Promosi melalui kuis dan giveaway produk fashion. Selain itu, membayar jasa influencer mempromosikan produknya |
Respon Konsumen | Konsumen tertarik membeli karena diskon yang ditawarkan | Konsumen terpengaruh review produk dari influencer |
2. Contoh Analisis Website Kompetitor
Berikut ini contoh analisis kompetitor dilihat dari website yang dimiliki oleh bisnis kompetitor.
Indikator | www.slimmingtea.com | www.bodycare.com |
Produk | Slimming Tea | Body Care |
Jenis Produk | Teh Pelangsing | Obat Pelangsing |
Kelebihan Produk | Berasal dari bahan organik dan harganya terjangkau | Berasal dari buah dan sayur pilihan serta dikemas dalam bentuk kapsul jadi lebih simpel untuk konsumen |
Target Pasar | Pria dan Wanita usia 17–50 tahun | Pria dan Wanita usia 17–30 tahun |
Tipe Kompetitor | Langsung (Direct Competitor) | Tidak Langsung (Indirect Competitor) |
Keyword | “produk pelangsing” | “produk pelangsing” |
3. Contoh Analisis Perilaku Konsumen Milik Kompetitor
Berikut ini contoh analisis kompetitor dilihat dari bagaimana perilaku konsumen dari bisnis kompetitor.
Indikator | Bisnis X | Bisnis Y |
Umur | Wanita usia 15–30 tahun | Wanita usia 17–25 tahun |
SES | Memiliki target pasar untuk semua kalangan | Memiliki target pasar untuk kalangan atas |
Ekspetasi | Lebih memprioritaskan kuantitas daripada kualitas | Lebih memprioritaskan kualitas produk |
Ketertarikan | Menyukai promo diskon dan gratis ongkos kirim | Rela mengeluarkan banyak uang untuk barang mewah |
Lokasi | Berdomisili tersebar di seluruh wilayah Indonesia | Berdomisili di kota besar seperti Jakarta, Bandung, Bogor, dan sekitarnya |
Baca Juga: Strategi Harga: Jenis, Tujuan, dan Faktor Penentuannya
Penutup
Demikian penjelasan mengenai contoh analisis kompetitor serta sedikit mengenai pengertian dan juga langkah-langkahnya. Sekarang tugas kamu untuk menganalisis bagaimana strategi yang ditetapkan kompetitormu agar kamu tidak kalah saing di kemudian hari.
Selain menganalisis bagaimana kompetitormu bekerja, kamu juga perlu tahu cara memasarkan produk atau jasa dengan menggunakan kekuatan digital marketing. Karena itu, kursus online dari Sasana Digital Lab berikut adalah solusi yang tepat buatmu!
Kursus online ini akan membahas konsep serta hal-hal fundamental yang wajib diketahui, hingga strategi awal untuk segera mulai menyusun strategi digital marketing. Yuk, lihat kursusnya di sini!