Dalam menciptakan produk digital, desain produk adalah hal yang tidak terlewatkan. Nah setelah mendengar istilah desain produk apa yang kamu pikirkan? Proses perencanaan produk? Packaging?
Semuanya betul, tetapi akhir-akhir ini hal tersebut mulai merambah ke dunia digital. Pasalnya tanpa desain produk yang matang akan menghasilkan sebuah bisnis yang menjadi sia-sia, Karena tidak bisa digunakan oleh pengguna yang dituju.
Nah apakah produk digital bisa dijadikan solusi dan memecahkan masalah yang terjadi di publik? Tentu saja bisa, yuk cari tahu apa itu desain produk secara lengkap yang akan kamu dapatkan di sini.
Apa yang Dimaksud dengan Desain Produk?
Desain Produk adalah upaya yang dilakukan untuk membangun suatu produk mulai dari mempelajari konsepnya, merencanakan bentuk desain, hingga menciptakan barang yang siap pakai dan bermanfaat bagi konsumen.
Produksi yang erat berkaitan dengan industri yang membutuhkan teknologi, manajemen serta parameter teknis lainnya yang bisa beroperasi. Sehingga tidak hanya melibatkan perencana dan estetika saja.
Dalam sebuah desain produk, kamu juga akan menggunakan kemampuan seperti empati dan observasi yang digunakan untuk memahami user seutuhnya mulai dari kebiasaan, kebutuhan hingga keinginan.
Baca Juga: 7 Contoh Desain Produk yang Menggebrak Dunia, Sudah Tahu?
Fungsi Adanya Desain Produk bagi Bisnis
Adapun fungsi desain produk itu sendiri menjadi pelindung untuk produk dan menambah nilai jual, sementara manfaat dari desain produk tentu menjadi hal yang diperhatikan oleh konsumen.
- Menjadikan Konsumen Puas Dengan Pelayanan
- Faktor Penentuan Sebuah Kesuksesan Produk
- Dapat Meningkatkan Penjualan
- Desain Pada Produk Dapat Meningkatkan Kualitas Bisnis
- Peningkatan Dalam Pengembang Bisnis
Proses dalam Sebuah Desain Produk
Seperti yang sudah kamu ketahui, desain produk adalah sebuah proses panjang sebelum sampai ke produk final. Berikut inilah ada beberapa proses yang bisa dilakukan, yaitu:
1. Tanamkan Visi ke dalam Produk
Sebelum melakukan proses desain dimulai, kamu harus mengetahui terlebih dahulu alasan ingin adanya produk ini.
Membuat strategi dan visi produk akan membantu memberikan arahan kepada tim yang terlibat. Sehingga pembuatan visi dan strategi tersebut bisa dibuat sederhana dengan menuliskan apa yang ingin kamu usahakan serta alasannya.
2. Adakan Riset Produk Mendalam
Setelah visi dan juga strategi produk sudah terkumpul, selanjutnya kamu harus mengumpulkan user serta riset pada pasar untuk menginformasikan keputusan produk.
Melakukan riset lebih awal akan membantu kamu untuk menghemat waktu dan sumber saat nantinya masih ada perubahan-perubahan yang dilakukan seperti interview, survei dan riset pasar.
Baca Juga: Pengertian Fitur & Benefit Produk yang Harus Kamu Tahu
3. Membangun Ide Utama
Berdasarkan riset yang sudah dilakukan, saatnya kamu untuk melakukan brainstorming dengan bertukar pikiran bersama setiap tim.
Brainstorming yang dilakukan meliputi tujuan dari proyek dan solusi apa yang dapat diberikan kepada konsumen untuk menyelesaikan masalahnya.
Di sini kamu dapat menggunakan berbagai macam teknik untuk mengumpulkan berbagai ide seperti membuat sketsa, wireframing atau membuat storyboard.
4. Pembuatan Prototipe
Berikutnya dalam tahap ini, kamu sudah harus mengetahui apa yang ingin dibangin dan diciptakan. Kamu juga harus sudah mulai menciptakan sebuah solusi dan mengimplementasikan konsep ke dalam prototipe.
Prototipe ini bertujuan agar kau bisa mencoba sebelum produk selesai dibuat serta melihat respon dari user sebelum melangkah ke langkah selanjutnya.
Kamu bisa membuat prototipe sederhana maupun dengan ketelitian yang lebih tinggi, tergantung respon yang kamu inginkan dari user.
5. Mendapatkan Validasi Pasar dengan Pengujian
Di dalam product design, kamu menggunakan prototipe yang sudah dibuat untuk diluncurkan dan di tes ke publik.
Saat menggunakan prototipe dengan ketelitian tinggi, kamu bisa menyelami respon user dari segi kegunaan dan workflow.
Walaupun akan lebih memakan waktu, cara tersebut akan lebih efisien dibandingkan harus melakukan perbaikan berkali-kali.
Baca Juga: Apa Itu Riset Pasar? Ini Penjelasan Lengkap dan 5 Tipsnya!
6. Tahap Peluncuran Produk
Saat kamu sudah mendapatkan hasil yang diinginkan dari percobaan kegunaan, mulailah bekerja dengan developer untuk membuat produknya.
Kamu juga akan bekerjasama dengan tim marketing dalam peluncuran produk yang sudah dibuat, sebelum peluncuran ke publik. Pastikan semua pesan dan nilai yang diberikan dari produk itu sudah sesuai, konsisten dan akurat.
7. Aktivitas Setelah Peluncuran Produk
Sebuah produk tidak selesai dalam tahap peluncuran, agar produk kamu terus digunakan dan diingat oleh para user ada proses yang harus terus dilakukan.
Kamu akan bekerja untuk mengerti bagaimana cara berinteraksi dengan konsumen, mengadakan percobaan dan mendengarkan segala keluhan ataupun review.
Perubahan bisa saja dilakukan setelah produk diluncurkan, hal tersebut tentunya untuk meningkatkan kualitas dari produk yang dibuat dan menjadi solusi satu atap bagi penggunanya.
Tujuan Melakukan Desain Produk
Ada 5 tujuan penting dalam proses pembuatan desain produk dalam bisnis, yaitu:
a. Kegunaan
Kegunaan dari produk itu sendiri akan kamu produksi untuk kemudian digunakan harus aman dan mudah, sehingga konsumen tidak mengalami kesulitan dan bahkan membahayakan mereka saat penggunaanya.
b. Tampilan
Tampilan ini sendiri mengarah pada produk, dimana tampilan produk harus dibuat unik, baik serta seindah mungkin. Agar bisa menarik konsumen untuk menggunakan atau membeli produk tersebut.
c. Kemudahan Pemeliharaan
Maksudnya dari tujuan yang ketiga ini adalah kemudahan saat pemeliharaan atau perawatan produk tersebut. Produk yang kamu buat harus dirancang sedemikian rupa agar konsumen mudah memperbaiki dan merawat produk tersebut.
d. Biaya Rendah
Hal ini berkaitan dengan harga produk yang akan kamu buat, yang mana produk dirancang harus bisa dibuat dengan ongkos yang rendah, agar berkompetisi dengan pesaing di pasar.
Sebab produk yang terlampau tinggi dan tidak sesuai dengan harga pasar umumnya akan susah untuk memancing ketertarikan seseorang.
e. Komunikasi
Komunikasi yang dimaksud adalah produk yang dibuat harus bisa mengkomunikasikan filosofi dan misi bisnis atau perancang kepada calon konsumen.
Dalam hal ini, usahakan bisnis mampu membuat desain yang mudah untuk banyak kalangan atau oleh target pasar yang mengerti. Dengan begitu target pasar kamu bisa mencapai dan tingkat penjualan juga tinggi.
Baca Juga: 7 Contoh Inovasi Produk Kreatif Inovatif untuk Bisnis Pemula
Penutup
Itu tadi penjelasan lengkap mengenai desain produk mulai dari pengertian, fungsi & tujuan, hingga proses dalam melakukannya. Patut diketahui, produk yang baik itu selain bisa menjawab kebutuhan pelanggan, juga harus bisa mendapatkan perhatian mereka melalui desainnya yang menarik.
Selanjutnya, kamu juga harus tahu mengenai bagaimana caranya mendeskripsikan produk kepada pelanggan melalui tulisan promosi yang tepat. Karena itu, kursus online ini bisa menjadi solusi buatmu!
Kursus online ini akan membahas secara lengkap proses ideasi copywriting, sampai praktik menulisnya, loh! Yuk segera daftar kursusnya di sini!