Minat belanja masyarakat Indonesia terus meningkat setiap tahunnya. Salah satu faktor penyebab terjadinya hal tersebut tidak lain tidak bukan karena kehadiran marketplace yang dapat diakses secara online. Tapi, kamu sudah tahu apa itu marketplace?
Jika kamu belum mengetahui apa definisi serta perbedaan antara marketplace dan online shop, maka kamu harus simak pembahasan di dalam artikel ini sampai akhir ya!
Memahami Apa Itu Marketplace
Marketplace adalah platform yang dijadikan sebagai media perantara antara si penjual dengan si pembeli yang ada di internet, atau dengan kata lain website marketplace berperan menjadi pihak ke-3 dalam transaksi online.
Tidak hanya menyediakan tempat untuk berjualan saja, marketplace juga memiliki berbagai fasilitas seperti pembayaran, dan lain-lain. Jadi, bisa disimpulkan juga bahwa marketplace merupakan department store berbentuk online.
Dikutip dari laman Bluecart, Marketplace merupakan setiap lokasi baik secara offline atau online yang memberikan fasilitas untuk pertukaran barang antara penjual dan pembeli. Nah, model bisnis marketplace ini berbeda dengan retail store karena transaksi yang terjadi bukan hanya bersifat 1 arah, melainkan 2 arah.
Di marketplace, penjual dan pembeli akan berjumpa di dalam website yang telah disediakan oleh pemilik marketplace. Setelah terjadi kesepakatan, pembeli dapat langsung melakukan pembayaran. Setelah itu, produk tersebut akan dikemas dan dikirim oleh penjual menggunakan jasa antar kirim barang hingga nanti barang sampai di tangan pembeli.
Definisi Marketplace Menurut Para Ahli
Para ahli juga mendefinisikan istilah marketplace menurut pemahaman mereka masing-masing. Berikut 3 definisi marketplace menurut Opiida, Smith, dan Strauss!
1. Opiida
Menurut Opiida, marketplace merupakan media online berbasis internet yang berfungsi menjadi tempat transaksi bisnis. Melalui marketplace, pembeli bisa mencari penjual yang paling cocok sesuai kriteria harga pasar.
2. Smith
Menurut Smith, marketplace adalah penerapan teknologi digital yang menjadi media dan berfungsi untuk memenuhi tujuan pemasaran.
3. Strauss
Menurut Strauss, marketplace merupakan penggunaan data elektronik dan aplikasi, mulai dari perencanaan dan implementasi, konsep, harga sebuah ide, penyebaran barang dan jasa untuk menghasilkan pertukaran dengan tujuan tertentu.
Baca Juga: 10 Marketplace dengan Pengunjung Terbanyak di Indonesia 2022
Jenis dan Tipe Marketplace
1. Marketplace Murni
Apa itu marketplace murni? Sesuai dengan namanya, Marketplace Murni adalah situs yang murni hanya menyediakan lapak untuk fasilitas pembayaran dan berjualan.
Penjual memiliki kewajiban untuk memberikan deskripsi dan foto produk sendiri. Setelah memperoleh harga yang disepakati oleh kedua belah pihak, maka pembeli bisa melakukan pembayaran ke rekening marketplace tersebut.
Contoh marketplace murni yang terkenal di Indonesia antara lain Blanja, Elevenia, Bukalapak, Tokopedia, dan BliBli.
Selain itu, ada juga marketplace yang berasal dari luar negeri seperti Amazon dari Amerika Serikat, JD.ID dari Tiongkok, Lazada dan Shopee dari Singapura, serta Rakuten dari Jepang.
2. Marketplace Konsinyasi
Marketplace Konsinyasi adalah situs di mana penjual menjalin kerja sama konsinyasi dengan pihak marketplace. Jadi, penjual hanya perlu memberikan detail informasi dan produk ke pihak marketplace.
Pihak marketplace akan mengurus penjualan mulai dari foto barang, gudang, fasilitas pembayaran, dan pengiriman barang. Perbedaan jenis marketplace konsinyasi ini adalah pembeli tidak bisa menawar harga produk. Hal ini dikarenakan semua alur transaksi pembayaran ditangani langsung oleh pihak marketplace.
Perbedaan jenis ini ada pada tanggung jawab penjual serta alur transaksinya. Contoh marketplace konsinyasi seperti Berrybenka dan Zalora.
3. Marketplace Horizontal
Lalu apa itu marketplace horizontal? Marketplace Horizontal adalah aplikasi dan website yang menyediakan berbagai barang dan jasa dari berbagai kategori. Pada umumnya, marketplace horizontal melabeli diri menjadi toko serba ada.
Jenis marketplace ini mengandalkan kenyamanan yang menjadi nilai jual utamanya. Selain itu, juga menyediakan aneka macam barang seperti makanan, minuman, elektronik, pakaian, kosmetik, buku, perabot dan lain-lain.
Contoh marketplace horizontal karya anak bangsa sendiri adalah Bukalapak dan Tokopedia.
4. Marketplace Vertikal
Marketplace Vertikal adalah aplikasi dan website yang menyediakan spesialisasi produk tertentu saja, atau marketplace yang memasarkan produk hanya dari satu kategori saja melalui situs websitenya.
Contoh dari marketplace vertikal adalah Sociolla yang hanya menyediakan produk perawatan tubuh dan kosmetik saja.
5. Marketplace Global
Terakhir ada marketplace global? Sesuai namanya, Marketplace Global adalah website dan aplikasi sebagai media transaksi jual beli yang menyediakan jenis produk beragam, dan bersumber dari seluruh dunia (Global).
Jenis marketplace global ini paling banyak digunakan oleh masyarakat. Contoh marketplace global seperti Shopee, Etsy, Amazon, eBay, dan lain-lain.
Baca Juga: 2 Cara Membuat Toko Online di Shopee Terupdate Tahun 2022
Apa Perbedaan Marketplace vs Online Shop?
Setelah memahami apa itu marketplace, kamu mungkin bingung apa yang membedakan antara marketplace dengan online shop.
nah, letak perbedaan utama antara marketplace dan online shop adalah pada perantara atau media yang digunakan.
Jika Marketplace adalah perantara yang menghubungkan antara pembeli dan penjual, maka Online Shop tidak membutuhkan perantara sama sekali. Dengan kata lain, penjual akan menjual produknya secara mandiri di online shop yang ia kelola.
Dengan kamu berjualan melalui online shop, maka akan dituntut untuk lebih mandiri. Entah itu nantinya kamu harus membuat website, menyusun rencana pemasaran menggunakan media sosial, atau berurusan secara langsung dengan konsumen.
Akan tetapi, apabila kamu mengelola online shop sendiri, tentu kamu akan memperoleh keuntungan yang lebih besar dibandingkan berjualan melalui marketplace. Hal ini dikarenakan adanya biaya pemotongan sana sini, ataupun oleh ketentuan lain apalagi jika produk yang kamu jual merupakan brand sendiri.
Contoh beberapa online shop di Indonesia yang sukses menjalankan bisnisnya antara lain Rabbani, Babyzania, Bukupedia, Eigo Store, Bro.do dan lain-lain.
Namun, marketplace juga tidak kalah bagusnya apabila kamu mampu mengelolanya dengan baik. Karena, meminimalkan resiko serta membuat kamu dapat fokus menjalankan kegiatan pemasaran tanpa perlu mengutak-atik berbagai pengaturan seperti website.
Baca Juga: Langkah Mudah Cara Berjualan di Tokopedia Tahun 2022
Penutup
Itu tadi penjelasan lengkap mengenai apa itu marketplace, jenis, serta perbedannya dengan online shop. Sebagai pemilik bisnis, kamu harus memahami apakah marketplace merupakan media yang tepat dalam memasarkan produk kepada para pelanggan, atau mungkin masih ada media lain yang lebih tepat.
Bagi kamu yang ingin atau telah memiliki toko online di marketplace, namun masih belum bisa mendatangkan banyak penjualan, sekaranglah waktunya mempelajari 2 marketplace terpopuler di Indonesia!
Kursus online ini akan membahas secara lengkap hal-hal yang wajib kamu persiapkan, hingga praktik mendatangkan penjualan berkali-kali lipat. Yuk, segera daftar di sini!