Mewujudkan visi menjadi produk nyata mungkin menjadi salah satu tantangan yang besar bagi setiap pebisnis pemula, karena tidak hanya sekedar menciptakan produk.
Tetapi juga setiap bisnis selalu berhubungan dengan pengembangan manufaktur dan juga penjualan, ketika sudah menghasilkan produk para pebisnis akan memikirkan bagaimana cara melakukan pengembangan produk.
Kali ini Sasana Digital akan membahas mengenai apa itu pengembangan produk, 6 jenis pengembangan produk, dan yang lainnya. Penasaran? Simak artikel ini sampai tuntas ya.
Memahami Pengertian Pengembangan Produk
Pengembangan Produk (Product Development) adalah proses sekaligus strategi yang dilakukan suatu bisnis dalam menyempurnakan produk sehingga dapat lebih diterima pasar secara luas.
Hal tersebut perlu dilakukan untuk memperbaiki produk yang lama atau menambahkan kegunaan produk kepada target pasar, yang artinya bisnis perlu menyajikan unsur-unsur baru yang bisa memikat hati konsumen.
Selain itu pengembangan produk juga termasuk ke dalam proses perubahan yang dilakukan pada produk yang sudah ada sebelumnya, serta sebagai proses mencari inovasi untuk menambah nilai terhadap produk lama.
Dengan melakukan pengembangan produk, artinya bisnis sudah mulai paham dan tahu tentang kebutuhan dan juga keinginan pasar.
Baca Juga: Product Development: Definisi Hingga Tahapan Pelaksanaannya
6 Jenis Pengembangan Produk
Setiap bisnis berbeda-beda dalam mengembangan produknya. Beberapa diantaranya akan melakukan inovasi, sedangkan yang lain akan fokus pada adaptasi dalam pengembangan produk saat ini.
Adapun 6 jenis pengembangan produk yang harus kamu lakukan, diantaranya:
1. Meningkatkan Produk yang Sudah Ada
Jenis yang pertama ini dilakukan dengan cara membuat produk baru dari produk yang sudah ada sebelumnya, selanjutnya dimodifikasi dan disesuaikan dengan keinginan pasar.
Tidak hanya itu saja, bisnis juga perlu memotivasi target pasar untuk membeli produk yang sudah ada tingkatkan. Hal ini berfokus pada penambahan fitur dan pembaruan yang nantinya berpengaruh pada minat konsumen.
Tetapi yang perlu diperhatikan yaitu kamu harus terus mencari fitur yang dibutuhkan oleh konsumen dari produk yang diperbarui.
2. Peningkatan Nilai Utama Produk
Umumnya alasan konsumen membeli sebuah produk adalah nilai yang akan mereka terima dari produk tersebut.
Dengan demikian setiap bisnis harus memperkuat nilai produk dengan cara menawarkan fitur premium, meningkatkan kualitas produk serta dukungan konsumen.
Nilai tambah yang disajikan pun akan menarik konsumen baru, kemudian konsumen yang sudah ada akan memperoleh sesuatu yang baru dari produk tersebut.
3. Penyesuaian Spesialisasi Produk
Jenis yang berikutnya, disini bisnis harus bisa menyesuaikan beberapa hal terkait produk dan menjadikannya lebih istimewah untuk ditargetkan ke golongan konsumen tertentu.
Bahkan, kamu juga bisa menawarkan produk yang dipersonalisasi secara relevan dengan kebutuhan dan keinginan konsumen.
Hal tersebut tentunya akan membuat mereka berminat membeli produk yang kamu tawarkan dibandingkan dengan pesaing.
Baca Juga: Product Market Fit: Pengertian serta Cara Mencapainya
4. Pengembangan pada Penawaran Paket Produk
Menawarkan paket baru, tentu akan menarik perhatian para konsumen. Kamu bisa menawarkan produk dengan berbagai paket, seperti paket bunde, diskon atau sampel gratis untuk memilih produk yang ditawarkan.
Yang artinya paket di sini adalah sebuah penawaran yang tidak akan didapatkan oleh konsumen lain, terlebih saat kamu menawarkan penawaran dalam waktu terbatas, itu merupakan strategi pemasaran yang baik.
5. Penambahan Lini Produk Baru
Lini produk baru maksudnya mengembangan produk baru di setiap lini produksi yang masih relevan dengan lini produksi yang sudah ada. Saat bisnis ingin membuat produk baru, maka harus berhati-hati dengan pengembangan tersebut.
Jangan sampai, bisnis hanya fokus pada penawaran produk yang dibutuhkan oleh konsumen. Produk baru juga harus dilengkapi oleh fitur baru, sehingga hal ini akan meningkatkan penjualan produk tersebut.
6. Mengubah Gagasan atau Ide Produk
Jenis yang terakhir bisa dilakukan dengan cara mengubah definisi dan ide produk, contohnya saat bisnis membuat produk baru terapi pasar tidak menanggapi penawaran tersebut.
Maka setiap pebisnis perlu melakukan riset pasar, di mana harus memberikan ide baru untuk produk yang akan dikembangkan serta disesuaikan dengan kebutuhan konsumen.
Tujuan Dilakukannya Pengembangan Produk
Setelah mengetahui arti dari pengembangan produk dan juga jenis-jenisnya, tetapi apakah kamu tahu tujuan dilakukannya pengembangan produk?
Nah tujuan pengembangan produk adalah untuk memberikan nilai yang maksimal untuk para konsumen, tidak hanya itu hal tersebut juga bertujuan untuk memenangkan persaingan bisnis dengan cara produk yang inovatif.
Selanjutnya produk yang sudah dimodifikasi dan memiliki nilai tinggi, baik dalam hal desain, kemasan, ukuran dan lain-lainnya. Tidak hanya itu adapun tujuan lainnya dalam menerapkan pengembangan produk untuk bisnis kamu, seperti:
- Memenuhi kebutuhan yang baru untuk konsumen dan juga memperkuat citra bisnis sebagai investor. Tujuan ini dicapai dengan cara menawarkan produk baru dibandingkan dengan produk lama.
- Tujuan kedua adalah untuk mempertahankan daya saing dengan produk yang sudah ada. Hal ini dilakukan dengan cara menawarkan produk yang bisa memberikan berbagai jenis kepuasan maupun kegunaan baru.
Baca Juga: 5 Contoh Product Development Terbaik, Kamu Harus Tahu!
Manfaat Pengembangan Produk Bagi Bisnis
Ada beberapa manfaat utama dari pengembangan produk yang akan dirasakan oleh bisnis, diantaranya:
• Reputasi Produk yang Berkualitas
Saat kamu menerapkan pengembangan produk untuk meningkatkan kualitas produk yang ada serta meluncurkan versi produk yang lebih baik.
Hal tersebut akan meningkatkan penjualan dan juga mengirim persepsi positif tentang usaha kamu dipasaran.
• Meningkatkan Kinerja Bisnis
Pengembangan produk tidak hanya meningkatkan kualitas produk dan reputasi pasar, tapi juga membantu bisnis untuk mendapatkan kepercayaan investor.
Peningkatan kinerja akan membantu bisnis untuk mengumpulkan lebih banyak dana untuk proyek di masa depan.
• Mengelola Kesuksesan Produk Bisnis
Tidak diragukan lagi saat kamu menerapkan pengembangan produk merupakan langkah yang berisiko. Tetapi kamu bisa mengurangi faktor risiko dengan menetapkan fokus tim, hanya pada pemenuhan kebutuhan dan keinginan konsumen.
Kamu harus menghindari pengembangan produk teknologi atau meluncurkan fitur yang tidak berguna untuk konsumen.
Baca Juga:Strategi Pengembangan Usaha Lengkap [UMKM dan Startup]
Penutup
Itulah penjelasan mengenai 6 jenis pengembangan produk di dunia bisnis dan industri. Mulai dari pengertian, jenis, tujuan, hingga manfaatnya. Selanjutnya, kamu harus timing yang tepat dalam melakukan pengembangan produk bisnis yang tentunya nanti juga akan berdampak secara signifikan terhadap pertumbuhan bisnis.
Nah, setelah memahami apa saja jenis pengembangan produk, kamu juga harus paham bagaimana konsep dasar digital marketing secara menyeluruh agar produkmu bisa dipasarkan. Karena itu, kursus online Sasana Digital Lab bisa menjadi solusinya!
Kursus online ini akan membahas hal-hal fundamental yang wajib diketahui, hingga strategi awal untuk segera mulai menyusun strategi digital marketing. Yuk, lihat kursusnya di sini!